Semua Wanita pasti pernah mengalami Keputihan,Sebanyak 92% keputihan disebabkan infeksi jamur candida albicans.Lingkungan di mana Candida berkembang pesat adalah di lingkungan dengan pH yang asam.
Keasaman ini menghambat kemampuan tubuh untuk mengabsorbsi vitamin dan mineral, dan membatasi produksi enzim untuk mencerna protein. Salah satu akibat dari terbatasnya enzim adalah timbulnya gejala gangguan pencernaan, angin / gas, rasa kembung, peningkatan kadar asam dan sensitivitas terhadap beberapa jenis makanan tertentu. Jika tubuh Anda merasa sulit untuk mencerna makanan tertentu, ada baiknya Anda menghindari makanan tersebut.
Gula memberi makan Candida, dan itu meliputi fruktosa yang terdapat dalam buah-buahan yang manis, maka dari itu sebaiknya Anda menghindari gula dan manisan buah-buahan, serta beberapa buah-buahan tertentu yang tinggi gula. Alkohol merupakan salah satu jenis gula, dan merupakan sumber makanan langsung bagi Candida.
Sebelum Anda mengetahui makanan lezat dan sehat apa yang dapat Anda nikmati, ada baiknya Anda mempelajari dulu daftar makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi.
Secara keseluruhan, berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat mengalami keputihan:
Hindari produk-produk dari tepung yang diproses dan mengandung kadar gula yang tinggi, termasuk crackers, kue panggang, roti putih, es krim, dan makanan olahan kemasan.
Ketika makan di luar rumah, pilihlah salad dengan saus rendah gula atau protein yang tidak digoreng serta sayur-sayuran.
Hindari daging atau sayur yang disalut tepung / tepung roti.
Batasi konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran tinggi kandungan glikemik, seperti pisang, kentang, jagung manis, dan anggur.
Jangan mengkonsumsi minuman bergula, termasuk soda, alkohol, dan jus buah (yang ditambah gula).
Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Mengalami Keputihan
Anda tidak harus mengalami kelaparan atau menderita saat merawat keputihan. Sebaliknya, cobalah menjadi kreatif dengan resep-resep baru dan kombinasi makanan bernutrisi. Tidak hanya meningkatkan kesehatan Anda, Anda juga bisa merasakan indra pengecap Anda merasakan bahwa junk food tidak semenarik biasanya.
Untuk mempertahankan tubuh yang sehat, bebas dari Candida yang berlebih, makanan yang harus dikonsumsi adalah makanan yang meningkatkan kadar Candida yang menguntungkan dalam tubuh. Diet yang ideal untuk mereka yang menderita keputihan adalah makanan yang tinggi serat dan protein, dilengkapi dengan karbohidrat kompleks serta sejumlah porsi kecil buah segar.
Ketika memilih makanan sebagai menu utama, pilihlah protein yang tidak mengandung lemak, termasuk daging, ikan, dan unggas (ayam). Pilihan masakan yang terbaik adalah yang dibakar, direbus, dipanggang, atau ditumis dengan olive oil.
Konsumsilah buah-buahan yang mengandung gula yang rendah, seperti apel, buah jeruk (citrus), dan berry. Untuk mempertahankan konsumsi rendah gula, pertahankan konsumsi buah Anda 2-3 sajian saja per hari.
Pengaturan nutrisi Anda merupakan salah satu cara untuk menguatkan Anda melawan candida. Mulailah atur nutrisi Anda dan nikmati hidup sehat dan bebas dari penderitaan akibat keputihan!
Vagina Normal
Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.
Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu. “Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB,” jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG.
Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). “Tapi keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal,” lanjutnya.
Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.
Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak.
1. JAMUR VS VIRUS
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.
2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang mengalami keputihan, apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Untuk mencegahnya, simak beberapa hal berikut:
Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.
Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu kelamaan agar bakteri tidakmengumpul.
Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora nor mal vagina. Jika perlu, konsultasikan dulu ke dokter.
Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat.
Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman.
Tips Tindakan Cara Pencegahan Keputihan (Pek Tay) :
Dengan menjaga pola hidup yang sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga yang rutin, istirahat yang cukup, hindari alkohol dan rokok serta hindari stres berkepanjangan.
Setia pada pasangan, hindari sering berganti-ganti pasangan (Perilaku seks bebas) dan gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual yang beresiko.
menjaga kersihan daerah intim, dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya gunakan celana dalam dengan bahan yang dapat menyerap keringat, hindari memakai celana dalam terlalu ketat. Biasakan mengganti pembalut dan pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
biasakan membasuh bagian intim dengan benar yaitu dari arah depan ke belakang.
Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina.
Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina.
Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dsb.
Basuh tangan sebelum dan setelah menyentuh alat kelamin.
Penggunaan vagina /douche seperti lactacyd dsb boleh dilakukan untuk memastikan kebersihan vagina namun jangan terlalu sering.
Keasaman ini menghambat kemampuan tubuh untuk mengabsorbsi vitamin dan mineral, dan membatasi produksi enzim untuk mencerna protein. Salah satu akibat dari terbatasnya enzim adalah timbulnya gejala gangguan pencernaan, angin / gas, rasa kembung, peningkatan kadar asam dan sensitivitas terhadap beberapa jenis makanan tertentu. Jika tubuh Anda merasa sulit untuk mencerna makanan tertentu, ada baiknya Anda menghindari makanan tersebut.
Gula memberi makan Candida, dan itu meliputi fruktosa yang terdapat dalam buah-buahan yang manis, maka dari itu sebaiknya Anda menghindari gula dan manisan buah-buahan, serta beberapa buah-buahan tertentu yang tinggi gula. Alkohol merupakan salah satu jenis gula, dan merupakan sumber makanan langsung bagi Candida.
Sebelum Anda mengetahui makanan lezat dan sehat apa yang dapat Anda nikmati, ada baiknya Anda mempelajari dulu daftar makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi.
Secara keseluruhan, berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat mengalami keputihan:
Hindari produk-produk dari tepung yang diproses dan mengandung kadar gula yang tinggi, termasuk crackers, kue panggang, roti putih, es krim, dan makanan olahan kemasan.
Ketika makan di luar rumah, pilihlah salad dengan saus rendah gula atau protein yang tidak digoreng serta sayur-sayuran.
Hindari daging atau sayur yang disalut tepung / tepung roti.
Batasi konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran tinggi kandungan glikemik, seperti pisang, kentang, jagung manis, dan anggur.
Jangan mengkonsumsi minuman bergula, termasuk soda, alkohol, dan jus buah (yang ditambah gula).
Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Mengalami Keputihan
Anda tidak harus mengalami kelaparan atau menderita saat merawat keputihan. Sebaliknya, cobalah menjadi kreatif dengan resep-resep baru dan kombinasi makanan bernutrisi. Tidak hanya meningkatkan kesehatan Anda, Anda juga bisa merasakan indra pengecap Anda merasakan bahwa junk food tidak semenarik biasanya.
Untuk mempertahankan tubuh yang sehat, bebas dari Candida yang berlebih, makanan yang harus dikonsumsi adalah makanan yang meningkatkan kadar Candida yang menguntungkan dalam tubuh. Diet yang ideal untuk mereka yang menderita keputihan adalah makanan yang tinggi serat dan protein, dilengkapi dengan karbohidrat kompleks serta sejumlah porsi kecil buah segar.
Ketika memilih makanan sebagai menu utama, pilihlah protein yang tidak mengandung lemak, termasuk daging, ikan, dan unggas (ayam). Pilihan masakan yang terbaik adalah yang dibakar, direbus, dipanggang, atau ditumis dengan olive oil.
Konsumsilah buah-buahan yang mengandung gula yang rendah, seperti apel, buah jeruk (citrus), dan berry. Untuk mempertahankan konsumsi rendah gula, pertahankan konsumsi buah Anda 2-3 sajian saja per hari.
Pengaturan nutrisi Anda merupakan salah satu cara untuk menguatkan Anda melawan candida. Mulailah atur nutrisi Anda dan nikmati hidup sehat dan bebas dari penderitaan akibat keputihan!
Vagina Normal
Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.
Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu. “Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB,” jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG.
Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). “Tapi keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal,” lanjutnya.
Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.
Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak.
1. JAMUR VS VIRUS
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.
2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang mengalami keputihan, apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Untuk mencegahnya, simak beberapa hal berikut:
Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.
Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu kelamaan agar bakteri tidakmengumpul.
Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora nor mal vagina. Jika perlu, konsultasikan dulu ke dokter.
Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat.
Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman.
Tips Tindakan Cara Pencegahan Keputihan (Pek Tay) :
Dengan menjaga pola hidup yang sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga yang rutin, istirahat yang cukup, hindari alkohol dan rokok serta hindari stres berkepanjangan.
Setia pada pasangan, hindari sering berganti-ganti pasangan (Perilaku seks bebas) dan gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual yang beresiko.
menjaga kersihan daerah intim, dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya gunakan celana dalam dengan bahan yang dapat menyerap keringat, hindari memakai celana dalam terlalu ketat. Biasakan mengganti pembalut dan pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
biasakan membasuh bagian intim dengan benar yaitu dari arah depan ke belakang.
Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina.
Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina.
Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dsb.
Basuh tangan sebelum dan setelah menyentuh alat kelamin.
Penggunaan vagina /douche seperti lactacyd dsb boleh dilakukan untuk memastikan kebersihan vagina namun jangan terlalu sering.