Analisa Teori Kongitip
Togel merupakan jenis permainan menebak angka dari Singapura atau permainan meramal angka dengan metode zig-zag, tukar guling, tukar putar dan lain sebagainya dimana semua metode menggunakan angka yang keluar sebelumnya namun tidak berpola. Jenis perjudian ini memiliki perputaran uang milyaran Rupiah dalam satu hari dan digemari di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Pontianak dan di sudut-sudut kampung. Perputaran angkanya dilakukan sekali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu, Kamis dan Sabtu tanpa adanya kontrol dari Pemerintah.
Para pemain togel mempertaruhkan uangnya untuk membeli nomor (Angka-angka yang akan keluar) yang bisa berupa dua nomor, tiga nomor ataupun empat nomor. Bila petaruh tepat membeli nomor yang keluar maka dia disebut sebagai pemenang dan bandar akan mengganti uangnya dengan beberapa kali lipat. Semakin sulit kemungkinan berhasil atau semakin banyak jumlah angka yang dimenangkan semakin besar pula uang penggantian dari bandar.
Harga kupon yang berkisar antara 500 s/d 1000 rupiah membuat individu dalam masyarakat secara tidak langsung dibuai kemenangan mendapatkan uang secara berkhayal sehingga - secara idealis - tidak menabung dan bila memenangkan pasangan dua angka dengan harga 1000 rupiah mereka akan memenangkan uang sebesar 60.000 rupiah.
Teori kognitif seperti yang disebut pada judul di atas merupakan satu teori dalam ilmu psikologi sosial di mana didasarkan pada kognisi manusia yaitu bagian dari jiwa manusia yang mengolah informasi, pengetahuan, pengalaman, dorongan, perasaan dan sebagainya baik yang datang dari luar maupundari dalam diri sendiri sehingga terjadi simpulan-simpulan yang selanjutnya menghasilkan perilaku. Dalam teori ini terdapat teori inteligensi-nya Piaget (1950 - 1952) yang mendefinisikan intelegensi sebagai proses kehidupan dasar yang membantu organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Menurut Piaget, tahapan perkembangan kognitif adalah invariant, yaitu seragam bagi tiap orang dan tidak ada tahapan yang dapat diloncati sebelum masuk ke tahap berikutnya karena tiap tahap adalah persiapan bagi tahap berikutnya. Di Indonesia sendiri perbedaan proses kognitif jelas terdapat dengan orang Barat. Orang Timur bisa saja manusia sekaligus dewa (Dalam pewayangan misalnya, Semar adalah dewa yang juga manusia), adanya orang yang berdo'a saja tanpa belajar atau calon Gubernur yang lebih mengandalkan dukun dari pada perjuangan politiknya sedangankan pada orang Barat terdapat semacam empati karena melihat diri pribadi terpisah dari lingkungan dan adanya dua jenis aku yang aktif (I) dan yang pasif (me).
Bila dianalisa masalah togel dengan teori kognitif diatas, maka dapat kita lihat bahwa perilaku orang dalam memasang togel terjadi karena adanya bagian jiwa dari jiwanya yang mengolah informasi, pengetahuan, pengalaman, dorongan, perasaan yang datang dari luar dan dari dalam dirinya sehingga ada simpulan-simpulan untuk melakukannya. Adanya informasi tentang cara mudah mendapatkan uang dengan memasang nomor tertentu membuat seseorang berusaha mencari agen togel untuk dipasangi nomor yang diinginkannya (Biasanya secara sembunyi-sembunyi).
Hal tersebut, bila ia menang taruhan akan membentuk sikap, pandangan, keputusan bahwa dengan memasang togel lebih mudah mencari uang tanpa bekerja keras apalagi dengan iming-iming penggantian uangnya beberapa kali lipat sehingga ketagihan untuk 'memasang, memasang dan memasang nomor' lagi.
Dalam proses kognisi orang yang bermain togel, terjadi ilusi kontrol yaitu pandangan orang yang merasa seakan-akan dapat mengendalikan lingkungannya padahal sebenarnya tidak. Misalnya, pemain togel yang berusaha mencari nomor yang sudah dibayangkan akan keluar dengan melihat plat nomor mobil yang sudah bertabrakan, menafsirkan mimpi melihat babi, bertanya kepada orang gila, menyalakan dupa dan membakar kemenyan di kuburan atau rumah kosong yang dianggap angker untuk mencari wangsit tentang 'nomor jitu' yang akan keluar atau pun dengan menggunakan teknologi internet di komputer (?) dimana banyak 'e-primbon' di internet berkaitan dengan perwangsitan nomor jitu (...dilengkapi prediksi tentang tabulasi angka untuk colok, angka main, askop, bahaya kepala dan ekor gawat serta berbagai istilah lainnya) yang kesemuanya karena keinginan untuk mengendalikan permainan. Hal ini pun berlaku umum bagi kalangan penjudi selain togel.
Adanya togel dalam masyarakat kita, terutama kota Padang memang menimbulkan masalah akhir-akhir ini, seperti perceraian keluarga karena suami yang menjadi pemalas bekerja dan selalu menggunakan uang demi kebutuhan primer rumah tangganya untuk membeli togel/kupon judi sehingga jadilah segala kebutuhan rumah tangga terbengkalai, keperluan sekolah anak diabaikan sehingga si anak putus sekolah dan lain sebagainya yang diakibatkan sang suami 'larut' dalam dunia judi ini. Hal ini banyak terjadi dalam masyarakat kelas bawah di kota ini yang pola pikirnya tidak realistis lagi karena mengharapkan uang yang belum pasti lewat togel, ketimbang memanfaatkan uang yang sudah ada untuk sesuatu yang jelas hasilnya.
Suatu tindakan yang patut dipuji untuk Walikota Padang, Fauzi Bahar yang belum lama ini melakukan operasi besar-besaran dalam memberantas togel. Begitu juga dengan janji walikota yang akan memberikan kemudahan untuk mengurus Surat Izin Tempat Usaha (SITU) bagi penjual togel yang telah meninggalkan usaha togelnya dan membuka lapangan kerja yang baru. Semoga permasalahan togel ini dapat diselesaikan sampai ke akar-akarnya oleh pemerintah kita sehingga individu dalam masyarakat kita tidak lagi larut dalam 'pembodohan' yang membuat mereka selalu berangan-angan mendapatkan uang banyak tanpa mau bekerja keras.
Ingat ..judi dlam bentuk dan kemasan apapun tidak akan membawa berkah...